Pupuk Indonesia Teken Perjanjian Pengembangan “Green Hydrogen” dan “Green Ammonia” di Gresik – Kompas.com

Table of Contents
Issue Date

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama PT PLN (Persero) dan ACWA Power menandatangani Joint Development Agreement (JDA) untuk pengembangan ekosistem green hydrogen dan green ammonia di kawasan industri Petrokimia Gresik. Kerja sama ini ditandatangani bersamaan dengan perhelatan COP28 atau konferensi tingkat tinggi PBB terkait perubahan iklim dunia di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengungkapkan, kerja sama ini merupakan tindak lanjut atas Joint Development Study Agreement (JDSA) atau studi pengembangan bersama green hydrogen dan green ammonia yang diteken pada Juli 2023. Dalam studi tersebut, ketiga belah pihak telah mengumpulkan berbagai data, informasi, serta kunjungan lapangan untuk mempersiapkan langkah lebih lanjut. “Ini adalah sebuah kolaborasi global untuk mendukung penurunan emisi karbon melalui pengembangan green hydrogen dan green ammonia. Proyek ini akan semakin mendorong iklim investasi dan pengembangan ekosstem energi hijau di Indonesia, sekaligus mendukung pancapaian target Net Zero Emission pemerintah,” ujar Rahmad dalam siaran persnya, Selasa (5/12/2023). Baca juga: Petrokimia Gresik Terapkan Ini untuk Majukan Pertanian RI Dalam kerjasama ini, lanjut Rahmad, Pupuk Indonesia bersama PLN dan ACWA Power akan membentuk sebuah perusahaan joint-venture (JV) dengan ACWA Power sebagai koordinator. Perusahaan patungan ini akan menjalankan proyek, termasuk pemilihan kontraktor Engineering, Procurement, dan Construction(EPC) hingga penjualan green ammonia untuk pasar domestik maupun mancanegara. Sebagai informasi, ACWA Power merupakan investor dan operator pembangkit listrik asal Arab Saudi yang telah beroperasi di 13 negara. Saat ini ACWA Power sedang menggarap proyek green hydrogen terbesar di dunia pada megaproyek Neom milik kerajaan Arab Saudi. Dalam kerja sama ini, PLN akan mendukung penyediaan tenaga listrik dari pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) yang berasal dari Banyuwangi dan ulau Madura. Listrik ini berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau angin maupun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas maksimum 200 MW. Listrik tersebut kemudian akan dipasok ke fasilitas produksi anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu Petrokimia Gresik, untuk menghasilkan green hydrogen. Baca juga: Kembangkan Bisnis Green Hydrogen, Pertamina Gandeng Pupuk Indonesia dan Mitsubishi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Pupuk Indonesia Teken Perjanjian Pengembangan “Green Hydrogen” dan “Green Ammonia” di Gresik”, Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/12/05/181751526/pupuk-indonesia-teken-perjanjian-pengembangan-green-hydrogen-dan-green-ammonia.

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6