Jakarta – Bambu yang telah dikenal sebagai tumbuhan kaya manfaat ternyata berpotensi untuk menjadi sumber Energi Baru Terbarukan (EBT). Bagaimana cara pemanfaatannya?
Sebuah artikel baru yang diterbitkan dalam jurnal GCB Bioenergy mengeksplorasi mengapa bambu bisa menjadi sumber energi terbarukan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Bahkan, eksplorasi tersebut menyebutkan bambu dapat berfungsi sebagai alternatif bahan bakar fosil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga:
Rumah Baghi, Warisan Budaya Suku Basemah yang ‘Tahan Gempa’
Baca juga:
Ramai Nikuba Buatan WNI, Apakah Air Bisa Jadi Bahan Bakar Kendaraan?
Bisa Jadi Produk Bioetanol hingga Biogas
Dikutip dari SciTechDaily, penulis mengungkapkan kemampuan pertumbuhan bambu yang cepat, kemahiran bambu dalam penyerapan karbon dioksida, dan kemampuan bambu untuk menyumbangkan oksigen dalam jumlah besar ke lingkungan.
Para peneliti menjelaskan berbagai proses seperti fermentasi dan pirolisis yang dapat dilakukan untukmengubah bahan baku bambu menjadi bioetanol, biogas, dan produk bioenergi lainnya.
Alat dengan keterbatasan saat ini tersedia untuk memilih spesies bambu yang paling tepat untuk berbagai proses produksi bioenergi.
“Kami melakukan peninjauan metode konversi energi untuk biomassa bambu dan menemukan bahwa bioetanol dan biochar adalah produk utama yang diperoleh (dari bambu),” kata penulis Zhiwei Liang, dari Universitas Pertanian dan Ilmu Kehidupan Hungaria.
“Karena komposisi kimia bambu bervariasi pada spesies yang berbeda, upaya penelitian di masa depan harus fokus pada pengumpulan data kuantitatif yang lebih luas untuk memilih spesies yang menguntungkan untuk meminimalkan waktu dan biaya pra-perawatan biomassa,” tambahnya.
Diperlukan Proses Konversi yang Efisien
Peneliti juga menjelaskan bahwa dalam makalahnya, mereka memberikan gambaran tentang potensi penggunaan sumber daya bambu dalam teknologi konversi nilai tambah energi dan sistem energi.
Kajian terhadap produk bioenergi yan diproduksi menggunakan metode yang berbeda dengan bambu menunjukkan bahwa biochar dan bioetanol saat ini merupakan target yang paling menjanjikan untuk produksi biomassa bambu.
“Makalah ini menekankan perlunya fokus pada metode pretreatment dan konversi yang efisien, serta pemilihan spesies bambu dengan kandungan selulosa tinggi, untuk mengoptimalkan manfaat energi, lingkungan, dan ekonomi dari pemanfaatan biomassa bambu,” ungkap peneliti.
Peneliti menggarisbawahi pentingnya pemanfaatan biomassa bambu sebagai solusi yang menjanjikan untuk permintaan energi yang terus meningkat dan masalah pembuangan limbah.
Menurut mereka, diperlukan penelitian di masa depan yang harus fokus pada pengembangan metode pra-perlakuan dan konversi yang lebih efisien dan hemat biaya.
Baca juga:
7 Ilmuwan Perempuan Hebat dalam Sejarah Dunia, Ini Daftar Penemuannya
Simak Video “Enggak Cuma BBM, Indonesia Bisa Gunakan 3 Sumber Energi Ini!”
Baca artikel detikedu, “Benarkah Bambu Bisa Jadi Sumber Energi erbarukan Masa Depan?” selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6810747/benarkah-bambu-bisa-jadi-sumber-energi-terbarukan-masa-depan.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/