Kembangkan Blue & Green Ammonia di Aceh, Pupuk Indonesia Terkendala Infrastruktur Teknologi – BuddyKu

جدول المحتويات
تاريخ النشر

IDXChannel – Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman mengatakan, pengembangan blue ammonia dan green ammonia di Aceh memerlukan infrastruktur berteknologi tinggi.

Dia menjelaskan, untuk produksi blue ammonia, ada emisi CO2 yang perlu diinjeksikan kembali ke bumi, sehingga memerlukan teknologi Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).

“Karena ada yang harus diinjeksikan ke dalam bumi, kita juga kerja sama dengan Pertamina dan lain-lain,” ujarnya dalam siaran Market Review di IDX Channel, Rabu (5/4/2023).

Selain menggandeng Pertamina, untuk menghadirkan teknologi CCS/CCUS pihaknya juga berencana untuk bekerjasama dengan perusahaan upstream.

“Kalau kami dalam pengembangan kami di tempat lain seperti di Masela itu, kita bekerja sama dengan perusahaan hulu untuk sharing bagaimana tempat injeksi CO2-nya, artinya teknologi CCS/CCUS-nya itu nanti kita sharing dengan apa yang dimiliki oleh industri upstream,” jelasnya.

Bakir menyampaikankhusus untuk di Aceh, terdapat banyak sumur-sumur bekas galian minyak yang memungkinkan untuk dijadikan tempat injeksi emisi CO2.

“Kami bersama dengan investor yang sudah menjadi partner kami ini akan melakukan pengembangan bagaimana kita bisa memanfaatkan sumur-sumur bekas itu untuk injeksi kembali CO2 ke dalam perut bumi,” pungkasnya.

التصنيفات