BORNEONEWS, Palangka Raya – Kegiatan pemanfaatan Biochar Biochar atau Karbon dari Tandan Kosong Kelapa Sawit memiliki siklus yang sangat baik.
“Biochar merupakan produk Ameliorant yang digunakan berasal dari sawit dan akan kembali ke lahan untuk perkebunan sawit,” kata Kepala Divisi Teknologi Proses, Program Studi Teknik Industri Pertanian, IPB University, Prof Dr Erliza Hambali pada Selasa, 28 November 2023.
Hal ini disampaikannya dalam Workshop Karbonasi Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pemanfaatannya sebagai Pupuk Organik untuk Substitusi Pupuk Kimia pada Perkebunan Kelapa Sawit kerjasama IPB University dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS di Palangka Raya pada Selasa, 28 November 2023.
Selain itu, lanjutnya, berpotensi pula untuk menurunkan emisi CO2 melalui efisiensi penggunaan pupuk kimia.
“Kedepannya terbuka pula peluang untuk mendapatkan Carbon Credit melalui Carbon Trading yang sekarang lagi menjadi trend,” tuturnya lagi.
Proses Karbonisasi Tandan Ksong Kelapa Sawit menurut Prof Erliza menggunakan teknologi karbonisasi yang tepat hanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit, dengan rendemen sekitar 30 persen.
“Selain dihasilkan Biochar atau Karbon, juga dihasilkan Vinegar Wood atau Asap Cair sekitar 6 persen dan tar sekitar 3 persen,” terangnya.
Usai pembukaan workshop, digelar juga jumpa pers kepada awak media dengan pembicara mulai dari Prof Erliza, Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS Arfie Thahar, Head of Research & Development- PT Bumitama Gunajaya Agro Adhy Ardiyanto.
Kemudian perwakilan Gapki Kalteng Sukarman, Dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB University Prof Dr Herdhata Agusta, serta perwakilan Beston – China Tom Zhang. (TESTI PRISCILLA/j)