Jadi Dirut Pupuk Indonesia, Ini Capaian Rahmad Pribadi di Pupuk Kaltim

جدول المحتويات
تاريخ النشر

Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir baru saja menunjuk Rahmad Pribadi menjadi Direktur Utama Pupuk Indonesia. Diketahui, sebelumnya Rahmad juga pernah ditugaskan sebagai Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT). Ia banyak membuat inovasi selama kepemimpinannya.
Bahkan, PKT pernah menjadi salah satu pemain utama petrokimia di area Asia Pasifik serta menduduki peringkat ke-6 dan menjadi pabrik pupuk urea terbesar di Asia Tenggara.

Baca juga:
Erick Thohir ke Dirut Baru Pupuk: Selesaikan Pabrik Fakfak-Produksi Amonia

Rekam jejak Rahmad di BUMN dibangun dengan menjadi direksi Petrokimia Gresik dan Semen Baturaja. Latar belakang pendidikannya dimulai di Fakultas Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta hingga mendapat beasiswa untuk kuliah di University of Texas at Austin, Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada 2021, setahun setelah ia menjadi Direktur Utama PKT, Rahmad mengungkapkan mimpinya agar generasi-generasi pemimpin baru dapat tumbuh dri perusahaan yang dipimpinnya.

“Menjadi leader itu harus mempunyai skill yang menyeluruh. Tidak bisa hanya di satu tempat terus menerus. Saya bisa menjadi seperti sekarang karena saya sudah memasuki berbagai macam industri, sehingga memiliki kemampuan beradaptasi yang lebih baik,” ujar Rahmad Pribadi dikutip, Selasa (8/8/2023).

Pencapaian Rahmad juga meliputi keberhasilannya dalam merespons situasi pandemi COVID-19 dan perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada kenaikan harga pupuk. Menghadapi tantangan tersebut, ia kemudian menjalankan strategi efisiensi, supply chain excellence, dan transformasi digital sehingga menghasilkan laba yang cemerlang di tahun lalu sebesar Rp 14,59 triliun dan menjadi rekor laba tertinggi perusahaan tersebut.

“Inovasi dan strategi yang kita lakukan pasca COVID-19 tentunya tidak mudah. Dunia telah banyak berubah, dan kita harus bisa menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi. PKT sendiri selalu beradaptasi terutama dengan transformasi digital yang digaungkn di seluruh dunia dan juga terus menerapkan prinsip ESG di setiap lini bisnis perusahaan,” tutur Rahmad.

Terus berinovasi, ia pun memperluas memperluas cakrawala bisnis PKT dengan menjajaki pengembangan amonia bersih (clean ammonia). Gas kimia ini diprediksi akan menjadi salah satu komoditas strategis di masa depan karena lebih rendah karbon. PKT sendiri memiliki lima pabrik amonia dengan kapasitas 2,74 juta ton per tahun.

Langkah nyata dimulai dengan pengembangan teknologi amonia bersih yang diwujudkan dengan menggandeng sejumlah perusahaan global. Selain itu, PKT juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Copenhagen Atomics, Topsoe, Alfa Laval, dan Aalborg CSP pada Mei lalu untuk mengkaji rancangan pembangunan fasilitas produksi green ammonia berkapasitas sebesar 1 juta ton per tahun, dengan estimasi investasi senilai USD 4 miliar atau sekitar Rp 60,2 triliun.

Peran industri pupuk sangat strategis bagi ketahanan nasional. Pupuk merupakan salah satu komoditas stategis pertanian yang kestabilan harga dan pasokannya harus dijaga. Untuk mengakomodir kebutuhan tersebut, pemerintah mengembangkan Proyek Strategis Nasional pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat, dan mempercayakan pengelolaannya kepada PKT. Kehadiran pabrik baru ini akan menambah kapasitas urea sebesar 1,15 juta ton dan mampu memenuhi kebutuhan urea nasional sebesar 60-70 persen.

Baca juga:
Ada Aplikasi WBS, Masyarakat Bisa Lapor Dugaan Korupsi di Pupuk Indonesia
Untuk memastikan keberlanjutan perusahaan dan kontribusi kepada seluruh pemangku kepentingan, Rahmad tak segan berinvestasi dalam pengembangan prinsip environment, sustainability, dan governance (ESG). Ia menggerakkan seluruh lini PKT untuk melihat ESG ini tak sekadar kewajiban semata melainkan menjadi cara hidup atau way of life. Komitmen terhadap ESG membuat PKT menempati peringkat teratas dunia ESG Risk Rating untuk sektor agrokimia per Juni tahun ini dalam penilaian oleh lembaga internasional Sustainalytics.

Tak hanya itu PKT juga dipastikan telah mendapat sertifikasi sebagai produsen pupuk ramah lingkungan yang bebas dari ketidakmurnian selain urea dari pemerintah Australia. Perusahaan tersebut dinilai telah menunjukkan komitmen dan kemampuan memastikan integritas biosekuriti produk pupuk di seluruh rantai pasokan, dari pembuatan hingga pemuatan. Sertifikat ini memungkinkan pupuk urea PKT bisa langsung dikirim tanpa melalui karantina sehingga lebih kompetitif karena lebih murah dan lebih cepat sampai di konsumen Australia.

Baca artikel detikfinance, “Jadi Dirut Pupuk Indonesia, Ini Capaian Rahmad Pribadi di Pupuk Kaltim” selengkapnya https://finance.detik.com/industri/d-6864628/jadi-dirut-pupuk-indonesia-ini-capaian-rahmad-pribadi-di-pupuk-kaltim.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/