Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia merupakan pemilik “harta karun” energi terbarukan terbesar kedua di dunia. “Harta karun” yang dimaksud yaitu sumber daya energi panas bumi.Bahkan, ternyata sumber daya panas bumi ini bisa diolah menghasilkan “harta karun” lainnya, yakni amonia hijau atau green ammonia.PT Pertamina Power Indonesia, Subholding Power & New Renewable Energy Pertamina, mengungkapkan amonia hijau dari Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) yang dikelola perusahaan berpotensi untuk diekspor pada 2030 mendatang.@import url(“https://awscdnstatic.detik.net.id/live/_rmbassets/2022/parallax/parallax.css”);ADVERTISEMENT googletag.cmd.push(function() { googletag.display(‘div-gpt-ad-1656924044359-0’); }); SCROLL TO RESUME CONTENTfunction paraA(e) {var p = $(e);$(e + ” .para_fix”).width(p.width());}$(“.paraA iframe”).on(“load”, paraA(“.paraA”));Direktur Perencanaan Strategis dn Pengmbangan Bisnis Pertamina Power Indonesia Fadli Rahman menyebut, amonia hijau ini berpotensi diekspor ke Jepang pada 2028 atau 2030 mendatang.Potensi ekspor ke Jepang ini menurutnya karena perusahaan memproyeksikan bakal adanya lonjakan permintaan amonia hijau di Jepang pada beberapa tahun mendatang.”Maket export tadi di Jepang kebutuhan untuk green ammonia sangat tinggi mulai 2028-2030. Nah kenapa nggak kita manfaatkan potensi yang ada untuk kerja sama dengan Jepang. Itu yang kita dorong juga,” jelas Fadli dalam acara Green Economic Forum 2023 CNBC Indonesia, Senin (22/5/2023).Dia mengatakan, potensi ekspor ini akan dilakukan perusahaan melalui kerja sama dengan perusahaan asal Negeri Sakura.”Salah satunya adalah dari geothermal menjadi green ammonia yang akan kita ekspor ke Jepang, bekerja sama dengan perusahaan Jepang sana. Itu yang didorong,” tambah Fadli.Baca:Perdana! Pertamina Dorong Ekspor Amonia ke JepangUntuk diketahui, Indonesia dianugerahi sumber daya alam melimpah, temasuk dri Energi Baru Terbarukan (EBT). Salah satu sumber EBT yang melimpah di negeri ini yaitu panas bumi atau geothermal.Tak tanggung-tanggung, Indonesia merupakan pemilik “harta karun” panas bumi terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat.Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh Presiden Direktur PT Ormat Geothermal Indonesia Dion Murdiono.Selain pemilik sumber daya panas bumi terbesar dunia, dia menyebut, Indonesia juga merupakan negara terbesar kedua pemilik kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dunia saat ini.Dia mengatakan, dari 10 produsen geothermal terbesar di dunia, total kapasitas terpasang PLTP yang sudah dibangun mencapai 21,3 Giga Watt (GW).”Top 1 adalah US, kedua adalah Indonesia, terus bergerak maju menyusul Filipina, ke empat Turki dan Selandia Baru,” papar Dion dalam acara peluncuran ‘The 9th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2023’ di Jakarta, Kamis (11/5/2023).Seperti diketahui, per Januari 2022 Ameria Serika tercatat sudah memasang kapasitas panas bumi hingga 3,79 GW, diikuti oleh Indonesia yang sudah memasang kapasitas panas bumi hingga 2,35 GW. Sedangkan Filipina menempati posisi ketiga sebesar 1,93 GW. Selanjutnya, Turki sebesar 1,68 GW.Adapun, Indonesia merupakan pemilik sumber daya panas bumi terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Hingga Desember 2020, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sumber daya panas bumi Indonesia mencapai sebesar 23.965,5 Mega Watt (MW) atau sekitar 24 Giga Watt (GW).Amerika Serikat menduduki peringkat pertama untuk sumber daya panas bumi yakni mencapai 30.000 MW. Selanjutnya, Indonesia 23.965,5 MW, Jepang 23.400 MW, Kenya 15.00 MW dan terakhir Islandia 5.800 MW.Baca:Ini Dia 8 Perusahaan Green Business Terbaik 2023
[Gambas:Video CNBC]
var relatedVideos = JSON.parse(‘[{“pageUrl”:”https://cnbcindonesia.com ews/20230522125905-8-439427/transisi-energi-pertamina-pasokan-eneri-aman-tetap-cuan”,”embedUr”:”https://www.cnbcindonesia.com/embed/video/439427?comscore=off”,”time”:462,”title”:”Transisi Energi Pertamina, Pasokan Energi Aman & Tetap Cuan”,”animatedUrl”:””,”imageUrl”:”https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/05/22/target-transisi-energi-pertamina-ketahanan-energi-terjaga-tetap-cuan-cnbc-indonesia-tv_169.png”}]’);
Artikel Selanjutnya RI Bakal Lelang 3 Wilayah Harta Karun Top 2 Dunia Ini, Minat?
(wia)