Pupuk Kaltim Jajaki Pengembangan Teknologi Green Amonia

جدول المحتويات
شخصيات ذات صلة
منظــمات ذات صلة
تاريخ النشر
هذا موجز عن المقال الأصلي المنشور في :

jpnn.com, DENMARK – PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) bersama dengan Copenhagen Atomics, Topsoe, Alfa Laval, dan Aalborg CSP menggagas kajian produksi green ammonia dengan menggunakan energi berbasis thorium. Seperti green ammonia, thorium juga tergolong sebagai sumber energi hijau yang lebih ekonomis. Di Indonesia, potensi kandungan thorium diperkirakan mencapai 210.000-270.000 ton yang tersimpan di Bangka, Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat. Baca Juga: Terapkan Aplikasi REKAN, Pupuk Indonesia Dukung Digitalisasi di Sektor Pertanian Sinergi positif yang digagas PKT dalam penjajakan produksi green ammonia ini diawali dari komunikasi antara Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi dengan Thomas Jam Pederson, Co-Founder Copenhagen Atomics pada Juli 2022. Gayung bersambut, Copenhagen Atomics kemudian menawarkan PKT untuk bergabung dalam kajian bersama mengenai green ammonia yang sedang dilakukan antara Copenhagen Atomics, Topsoe dan Alfa Laval. Sebagai tahapan awal, PKT bersama Copenhagen Atomis, Topsoe, Alfa Laval, dan Aalborg CSP sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai kajian green ammonia menggunakan energi berbasis thorium secara digital pada Januari 2023. Baca Juga: Tanam Mangrove Bersama TNI secara Nasional, Pupuk Kaltim Salurkan 10 Ribu Bibit Sebagai bukti keseriusan dan komitmen, seluruh pihak yang terlibat di kerja sama ini sepakat untuk kembali menandatangani nota kesepahaman kedua pada 19 Mei 2023 mendatang di Copenhagen, Denmark. Fokus dari kajian ini adalah rancangan pembangunan fasilitas yang memproduksi green ammonia sebesar 1 juta ton per tahun dengan estimasi investasi senilai 4 miliar USD. Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sebagai pelopor transformasi hijau di industri petrokimia selalu memegang teguh prinsip ESG. 12NextLast »