[Kreanova] Olahan Hasil Kedalai Menjadi Susu Bubuk – Kompasiana.com

جدول المحتويات
تاريخ النشر

Tanam kedelai merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk kedalam jenis polong-polongan. Kedelai juga menjadi sumber utama protein nabati. Berikut ini merupakan klasifkasi atau taksonomi dari tanaman kedelai :

Kingdom (Kerajaan) : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Infra Kingdom : Streptophyta
Super Divisi : Embryophyta
Division (Divisi) : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Class (Kelas) : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Glycine willd
Spesies : Glycine max (L.) Merr.
Sumber : Kusmardi, 2019

Budidaya tanaman kedelai dapat dilakukan di sawah maupunlahan kering atau ladang. Kedelai mengandung 35% protein bahkan pada varietas unggul dapat mencapai 40% hingga 43%. Syarat tumbuh tanaman kedelai berada diwilayah dengan curah hujan 100 –200 mm/bulan dengan suhu udara antara 25 –27oC. Kedelai dapat tumbuh efektif bila ditanam pada ketinggian antara 0 hingga 3.000 kaki di atas permukaan laut dengan sinar matahari minimal 10 jam per hari.

Kedelai merupakn tanaman pangan yang sangat penting karena merupakan sumber utama protein nabati, terutama bagi masyarakat yang tergolong golongan ekonomi lemah, bahkan dikonsumsi oleh semua kalangan. Kedelai juga mempunyai banyak manfaat, misalnya dapat digunakan sebagai penyegar, bahan baku industri, dan sisa tanaman dapat digunakan sebagai pakan ternak. Kondisi ini menunjukkan permintaan kedelai sangat tinggi namun produksi dalam negeri masih rendah sehingga harus mengimpor dari luar negeri untuk memenuhinya. Produksi kedelai harus ditingkatkan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat setiap tahunnya. Indonesia tergolong tanah yang didominasi oleh tanah Ultisol. Lahan Ultisol mencakup hampir 25% dari total luas daratan Indonesia. Permasalahan pada tanah Ultisol antara lain rendahnya kandungan unsur hara termasuk N, P, K, rendahnya kandungan bahan organik dan buruknya sifat kimia, fisik dan biologi tanah.

Salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan kesuburan tanah untuk meningkatkan produtivitas. Upaya yang biasa dilakukan untuk memperbaiki ultisol tanah antara lain dengan penambahan bahan pembenah tanah seperti bahan organik (vermikompos dan biochar). Vermikompos merupakan pupuk organik yang diperoleh dari hasil penguraian bahan organik  oleh cacing tanah. Kascing (kompos cacing tanah) mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe, Mn, Cu, Zn, Bo dan Mo. Selain itu, kascing memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan jenis kompos lainnya karena merupakan pupuk organik  ramah lingkungan yang mengandung zat pengatur tumbuh seperti hormon auksin, giberelin, dan sitokinin.

Biochar adalah arang  berpori yang digiling halus yang terbuat dari berbagai jenis biomassa seperti tempurung kelapa, sekam padi, serpihan kayu, bundel sawit, dan tongkol jagung. Biochar  kelapa memiliki kandungan pH 9,9, C 80%, N 0,34%, P 0,10%, K 0,84 dan KTK 11,7 cmol/kg.  Pemberian pakan biochar dapat menjadi bahan pembenah tanah karena dapat memperbaiki sifat fisik, imia dan biologi tanah serta kemampuannya dalam mempertahankan keberadaan unsur hara yang berguna bagi tanaman yang ditanam dan dapat meningkatkan jumlah karbon organik dalam tanah secara berkelanjutan. Dua faktor penting dalam penggunaan biochar untuk perbaikan tanah adalah kecenderungan biochar untuk mengikat unsur hara dan daya tahannya yang tinggi.

Susu merupakan produk pangan alami yang banyak dikonsumsi oleh segala usia. Susu merupakan produk pangan alami yang  kaya akan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia. Biasanya susu yang dikonsumsi manusia berasal dari hewan ternak seperti kambing, kerbau, unta dan hewan ternak lainnya, namun susu sapi merupakan susu hewan yang paling banyak dikonsumsi  manusia. Nilai gizi  susu sapi rata-rata memiliki kadar air 84-90%, padatan 10-16%, lemak 2,60-6,00%, protein 2,80-4,00%, laktosa 4,50 hingga 5,20% dan mineral hingga 0,60 — 0,80 %. Dengan berkembangnya fungsi bahan pangan,  kini kita mengetahui bahwa smber susu tidak hanya berasal dari produk asal hewan saja. Bahan nabati dapat dikembangkan  menjadi bahan dasar pembuatan susu yang biasa dikenal dengan susu nabati. Susu nabati biasanya dibuat dari berbagai jenis kacang-kacangan yang diolah dengan cara dipanaskan pada suhu rendah di bawah 100C dalam jangka waktu tertentu (pasteurisasi).

      
Fans China: Indonesia Jangan Terlalu Bangga Fikri/Bagas Menang, He/Ren Pasangan Baru
Kompasiana.com
Recommended by
Kedelai merupakan tanaman penting yang ditanam sejak lama di Indonesia. Kedelai merupakan tanaman palawija yang merupakan sumber protein nabati yang penting karena mengandung seluruh spektrum asam amino esensial. Kandungan protein pada kacang kedelai cukup tinggi yaitu mencapai 30,44% dibandingkan kacang-kacangan lainnya. Jenis kedelai yang paling banyak digunakan untuk membuat susu kedelai adalah kedelai kuning. Satu cangkir susu kedelai gratis mengandung hampir 7 gram protein, 4 gram karbohidrat, 4,5 gram lemak dan tanpa kolesterl.Susu kedelai dapat bermanfaat untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh. Terdapat kandungan omega-3 dalam susu kedelai yang berperan penting dalam meningkatkan fungsi otak dan daya ingat. Susu kedelai juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit kardiovaskular.

Bahan baku yang digunakan adalah kedelai yang telah disortir untuk memisahkan biji rusak dan cacat. Tujuan dari grading adalah untuk memperoleh kedelai dalam kondisi yang memenuhi standar yang diinginkan. Alat yang digunakan untuk membuat susu bubuk kedelai adalah sendok, ember, gunting, wajan, baskom, timbangan dan blender. Susu kedelai merupakan produk berbahan dasar kacang kedelai. Kedelai merupakan sumber protein nabati dan lemak  serta tidak mengandung kolesterol atau laktosa. Susu kedelai dapat diproduksi oleh industri dalam negeri, kecil maupun besar karena mudah dalam pembuatannya dan tidak memakan banyak waktu. Proses produksi susu kedelai juga dilakukan dengan teknologi dan peralatan  sedehana serta tidak memerlukan keahlian khusus.. Susu kedelai  umumnya  kurang digemari masyarakat karena mudah mengendap. Pengendapan pada susu kedelai dapat diatasi dengan menambahkan bahan pembusa, khususnya Tween 80. Penambahan Tween 80 akan menghasilkan susu bubuk yang lebih stabil, yaitu ketika susu bubuk meleleh maka akan terbentuk padatan dan cairan  susu bubuk kedelai yang akan menyatu. Pengolahan susu bubuk kedelai juga membutuhkan maltodekstrin sebagai bahan pengisi. Ciri-ciri maltodekstrin adalah mengalami  dispersi  cepat, kelarutan tinggi, higroskopisitas rendah, pencoklatan rendah, mempunyai kemampuan menghambat kristalisasi dan mempunyai kemampuan pengikatan yang kuat. Proses pembuatan susu kedelai bubuk diawali dengan menyortir tanaman kedelai berdasarkan bentuk dan warna, dilanjutkan dengan pengupasan. Selanjutnya bersihkan kedelai dari kotoran, lakukan beberapa kali agar kotoran tidak menempel pada  kedelai. Penggilingan  kedelai dilakukan dengan menggunakan mesin khusu yang menggiling biji kedelai hingga menjadi bubuk. Kemudian ditambahkan bahan lain yaitu gula pasir, maltodekstrin dan Tween 80. Terakhir  susu bubuk kedelai  sebanyak 30 gram dikemas dengan tangan dan diberi label pada setiap kemasan yang berisi informasi nama produk, berat bersih, bahan dan  penyajian. Susu bubuk kedelai siap didistribusikan ke konsumen.

Referensi

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “[Kreanova] Olahan Hasil Kedalai Menjadi Susu Bubuk”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/janetiaramaharani0395/653cce26edff761c6c4c56e2/kreanova-olahan-hasil-kedalai-menjadi-susu-bubuk

Kreator: Jane Tiara Maharani

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

التصنيفات