Mahasiswa UNSOED Manfaatkan Limbah Agronomi Sekam Padi

Table of Contents
Issue Date

[unsoed.ac.id, Sel, 08/08/23] Salah satu antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernafasan, pneumonia, dan beberapa gejala yang timbul akibat infeksi Covid-19 adalah ciprofloxacin.. Hasil penelitian terhadap kandungan beberapa antibiotik dalam air limbah yang dilakukan pasca pandemi menunjukan bahwa ciprofloxacin memiliki intensitas yang tinggi. Momen ini dimanfaatkan oleh lima mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yaitu Agung Budiyono Wongso, Bagus Nugroho, Fira Nadiatul Faizah, Rina Safriani, dan Novalia dari jurusan Kimia dengan dibawah bimbingan Prof. Uyi Sulaeman, S.Si., M.Si, Ph.D. yang melakukan inovasi yaitu membuat adsorben yang berasal dari limbah agronomi berupa sekam padi yang diolah menjadi biochar.

Agung mengatakan Biochar tersebut dimodifikasi menggunakan Nanoscale Zero Valent Iron dan Graphene Nanosheet yang dapat mendekomposisi obat-obatan. Penggunaan sekam padi sebagai adsorben merupakan ide yang sangat menjanjikan karena selain hargana yang ekonomis, sekam padi juga memiliki kemampuan yang sangat baik sebagai adsorben dalam penanganan limbah. Peningkatan penggunaan antibiotik tanpa diimbangi dengan pengolahan limbah yang tepat dapat memberikan dampak yang sangat buruk bagi manusia maupun ekosistem. Limbah antibiotik yang masuk ke dalam badan air akan menimbulkan pencemaran pada air yang mengakibatkan adanya emerging kontaminan dengan dampak berupa timbulnya penyakit. “Oleh karena itu, kadar limbah ciprofloxacin perlu didegradasi menggunakan adsorben yang efektif untuk menghindari pencemaran lingkungan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Agung mengatakan, Indonesia merupakan negara agragis dengan salah satu komditas terbesar yaitu padi. Konsumsi beras yang tinggi menuntut produksi padi besar pula di Indonesia. “Melalui hal tersebut, kami memanfaatkannya kulit padi (sekam padi) sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian ini. Kami memanfaatkan skam padi untuk diolah menjadi biochar yang dapat dimanfaat sebagai absoben sekaligus pendegradasi limbah organik maupun anorganik sehingga dapat memfiltrasi perairan. Zero Valent Iron dimodifikasi dengan biochar dan Graphene berskala nano dapat dipadukan untuk medegradasi limbah antibiotik,” urainya.

Tim berharap melalui program PKM ini dapat mengurangi kadar limbah antibiotik pada perairan yang memberikan dampak buruk pada manusia maupun ekosistem. Adanya penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi ilmu baru bagi pembaca tentang penanganan limbah antibiotik menggunakan adsorben yang berasal dari limbah agronomi yaitu sekam padi yang diolah menjadi biochar. Sebagai mahasiswa, sudah seharusnya peka terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan dan berusaha berinovasi dalam penanganan permasalahan lingkungan tersebut. Kegiatan yang dilakukan oleh lima mahasiswa ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk berinovasi dalam penanganan permasalahan lingkungan.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia

Categories