INSIDEN24.COM-Para peneliti di Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) di Australia menemukan kegunaan ampas kopi untuk mengurangi penumpukan sampah organik.
Rajeev Roychand, seorang insinyur di RMIT University, menyarankan penggunaan ampas kopi sebagai bagian dari campuran beton. Zat ini mampu memperkuat beton hingga 30%; ini bukan lelucon.
Penyelidikan tersebut didasarkan pada banyaknya ampas kopi yang dihasilkan setelah air seduh dikonsumsi seluruhnya.
Menurut peneliti, 10 miliar kg limbah kopi dihasilkan di seluruh dunia setiap tahunnya.
Baca Juga: MKAA Kembali Adakan Bandung Literasi Asia-Afrika 2023, Usung Tema ‘Literasi: Kita dan Teknologi’
Menurut penelitian Roychand yang dipublikasikan di Science Direct pada Jumat, 8 September 2023.
“Pembuangan sampah organik menimbulkan tantangan lingkungan karena mengeluarkan sejumlah besar gas rumah kaca, termasuk metana dan karbon dioksida, yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.”
Gilingan kopi dan bahan organik lannya tidak boleh dimasukkan langsung ke dalam campuran beton karena mengandung bahan kimia yang dapat mengurangi kekuatan beton.
Para peneliti memanaskan sampah kopi hingga lebih dari 350° Celcius sambil menghilangkan oksigen dengan menggunakan energi dalam jumlah kecil.
Baca Juga: Pemkot Yogya Buat Gebrakan Hebat Dalam Pengelolaan Sampah Organik Secara Mandiri, Bagaimana Caranya?
Melalui proses yang dikenal sebagai pirolisis, molekul organik dipecah untuk menghasilkan biochar, suatu bentuk arang kaya karbon berpori.
Biochar kemudian dapat menciptakan hubungan dan berintegrasi ke dalam matriks semen pada titik tersebut.
Pada suhu 500°C, Roychand dan rekan-rekannya juga bereksperimen dengan pirolisis sisa kopi. Partikel biochar yang dihasilkan tidak memiliki kekuatan yang signifikan..
Para peneliti masih perlu mengevaluasi seberapa tahan lama produk semen yang mereka teliti.